Mengenal Finishing Furniture Kayu yang Sering Dipakai & Kelebihannya

finishing-furniture-kayu

Kebutuhan furniture untuk mengisi ruangan memang cukup tinggi. Tanpa furniture, maka ruangan akan terasa hampa dan kurang membuat nyaman. Ketika membeli furniture pastinya akan disodorkan pada pemilihan finishing furniture kayu yang akan digunakan.

Untuk konsumen yang sudah berkali-kali melakukan pembelian atau sudah tidak asing pastinya akan bisa menjawab dengan mudah. Lain hal untuk konsumen yang baru kali pertama melakukan pemesanan, pastinya akan sedikit kebingungan mau pilih mana.

9 Jenis Finishing untuk Furniture Kayu

Finishing yang digunakan untuk melapisi furniture sendiri ada banyak macamnya dan hasilnya pun juga berbeda. Oleh sebab itulah sangat penting bagi konsumen untuk bisa tahu jenis-jenis finishing seperti apa yang digunakan pada furniture.

1. Pernis

Merupakan finishing furniture kayu yang biasa digunakan di tukang mebel. Pernis atau varnish ini adalah cairan yang dibuat dari campuran dying oil, thinner, dan bahan lainnya. Efek yang dihasilkan dari finishing ini mengkilap atau glossy. 

Kelebihan yang dapat diberikan oleh pernis adalah bisa melindungi warna kayu dan membuat lebih terlihat cantik. Struktur kayu dan warna pun jadi lebih tahan lama. Tidak mengherankan jika pernis populer dan sering digunakan.

2. Pelitur Kayu

Termasuk ke dalam jenis finishing yang juga banyak digunakan. Terbuat dari resin, drying oil, dan pelarut solvent based dan water based. Hasil akhir yang diberikan oleh finishing ini sendiri transparan, jadi warna asli kayu bisa tetap terlihat.

Lain hal dengan pernis yang tidak memberikan warna, plitur bisa memberikan warna pada medianya. Untuk warna-warna ini sendiri tergantung dari bahan utama pembuatannya. Biasanya pelitur akan memberikan efek cokelat, kuning sampai keemasan.

3. Teak Oil

Kemudian ada finishing furniture kayu teak oil, dimana bentuknya memang minyak. Finishing ini bisa masuk ke dalam pori-pori dan membentuk lapisan film. Dengan begitu bisa melindungi serat-serat alami kayu agar bisa tahan lama.

Jenis finishing ini sudah banyak dipakai dalam dunia furniture dan properti lainnya dari kayu jati. Teak oil tidak hanya melindungi serat kayu, tetapi tingkat penetrasi pun baik dan memperkuat stabilitas kayu. Juga memberikan warna lebih tua pada furniture.

4. Nitrocellulose (NC)

Lalu ada finishing nitrocellulose atau nitroselulosa yang mengandung kadar nitrogen sensitif. Dimana bahan ini biasanya dipakai untuk membuat bahan peledak dan kebutuhan militer lainnya. Kelebihan lain yang ditawarkan dari bahan ini adalah mudah kering.

Finishing jenis ini memberikan lapisan tipis, sehingga membuat jadi lebih natural. Sebab itulah banyak yang merekomendasikan diaplikasikan pada furniture untuk kebutuhan rumah-rumah.

5. Melamin

Selanjutnya ada melamin yang menjadi finishing furniture kayu tidak kalah bagus dari jenis lainnya. Material ini sanngat umum dipakai untuk melapisi kayu. Melamin juga banyak disebut sebagai pelapis terbaik karena memberikan hasil doff, sehingga tidak memantulkan cahaya.

Kelebihan lain yang ditawarkan dari finishing melamin ini adalah ketahanannya sangat baik. Oleh karena itulah cocok dipakai untuk melapisi kayu yang dipakai untuk furniture dan lainnya.

6. Wax

Pelapis kayu satu ini sering disebut lilin, akan tetapi tekstur yang dimilikinya sama sekali tidak mirip. Untuk mengaplikasikan wax ini pun juga mudah. Hanya saja kekurangannya adalah tidak tahan lama. Biasanya wazx akan menghilang dan harus diaplikasikan lagi jika sudah beberapa waktu.

7. Polyurethane

Selain itu masih ada finishing furniture kayu berupa polyurethane dengan kualitas yang sangat tinggi. Biasanya dipakai sebagai lapisan film karena memiliki tekstur kuat, keras dan tahan goresan. Finishing ini akan memberikan tampilan mengkilap dan soft.

Dalam pengaplikasiannya biasanya memanfaatkan spray agar lebih memudahkan saja. Tidak hanya itu finishing ini bisa menutup furniture dengan baik. Juga finishing ini bisa diaplikasikan ke flooring.

8. Tung Oil

Termasuk ke dalam bahan finishing yang dapat menyerap ke pori-pori kayu. Untuk jenis finishing ini dibuat dari pohon yang tumbuh di Asia. Umumnya tersedia dalam bentuk murni, tetapi ada juga yang sudah dipolimerisasi.

Kelebihan yang ditawarkan dari finishing ini adalah lebih cepat kering dan tahan lama. Dari segi warna memang lebih pucat, meskipun begitu bisa mengatasi kelembapan pada furniture nantinya.

9. Veneer Kayu

Terakhir adalah veneer kayu yang berupa lembaran dengan ketebalan 0.24-3mm. Untuk lembaran ini dipakai sebagai lapisan yang terbuat dari kayu. Biasanya lembaran kayu ini asalnya dari jati, sungkai, mindi atau oak. Material ini dari melewati proses pengolahan agar bisa dipakai sesuai kebutuhan.

Tips Memilih Finishing Furniture yang Tepat

Setelah mengetahui jenis-jenis finishing furniture kayu yang bisa digunakan. Tentunya ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan ketika memilih jenis furniture ini. Apabila merasa kesulitan untuk menentukannya, maka bisa memperhatikan beberapa tips berikut.

1. Mempertimbangkan Bahan Paling Kuat

Untuk mengukur ketahanan bahan finishing bisa memanfaatkan air, bahan kimia, solvent, panas, atau girsan. Jenis finishing wax, shellac, dan lacquer termasuk ke dalam yang cepat rusak jika terkena air terlalu lama. Selain itu juga lebih cepat tergores, sehingga harus difinishing ulang.

Apabila menginginkan bahan finishing yang benar-benar kuat, maka pilihan tepat menggunakan pernis dan polyurethane. Keduanya terdiri dari solvent dan juga water based. Jika ingin mengecat furniture outdoor, disarankan menggunakan cat polyurethane.

2. Memilih Sesuai Kemampuan

Dalam pemilihan finishing bukan hanya dari segi kualitas saja, tetapi juga menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Peralatan dan pengalaman yang dimiliki akan menentukan jenis finishing mana yang terbaik. Apakah biasa memakai alat semprot atau hanya menggunakan kuas.

Jangan lupa untuk memperhatikan kualitas tempat kerja, debu akan mudah menempel jika finishingnya belum kering. Akan lebih baik jika memilih bahan finishing yang mudah kering, contohnya water based coating.

3. Memberikan Tampilan Menarik

Apakah ingin memberikan tampilan yang natural atau kesan elegan? Apakah warna kayu asli terdapat masalah atau tidak? Umumnya tukang furniture akan memakai finishing linseed oil untuk memberikan kesan natural pada produk-produknya.

Furniture yang menggunakan bahan ini akan memiliki warna sedikit lebih tajam. Sedangkan untuk kayu asli dengan masalah warna maka harus menggunakan finishing stain seperti cat water based. Stain ini akan memberikan warna kayu jadi lebih tajam dibandingkan aslinya. Dengan begitu membuat jadi lebih elegan pastinya.

4. Mempertimbangkan Masalah Lingkungan

Hal terakhir yang harus dipastikan dengan baik adalah mengenai apakah finishing tersebut akan memberikan masalah pada lingkungan atau tidak. Untuk finishing dari solvent memiliki kandungan logam berat yang tinggi. Dimana bisa memengaruhhi masalah seperti mencemari udara.

Penguapan dari bahan solvent ini sangat berbahaya untuk pengguna cat dan furniture. Bahkan bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan di masa depan. Terlebih lagi jika cat tersebut disemprotkan, dimana partikela akan menyebar dengan cepat ke udara.

Demikianlah pembahasan mengenai jenis-jenis finishing furniture kayu dan cara pemilihannya. Dengan mengetahui hal ini maka akan memudahkan ketika ingin memesan furniture nantinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *